Wamenperin Ungkap Industri Pengolah Limbah Bisa Serap Sisa Makanan MBG
Gorontalo, PaFI Indonesia — Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengungkap industri pengolahan limbah dapat mengelola sisa-sisa makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal itu disampaikan Faisol saat meninjau pelaksanaan program di sejumlah satuan pendidikan di Jakarta Timur, Kamis (16/1).
Dia menegaskan sisa makanan dari program andalan Presiden Prabowo Subianto itu diharapkan dapat dimanfaatkan oleh industri pengelola limbah.
“Program makan bergizi gratis berpotensi melibatkan berbagai subsektor industri, mulai dari industri makanan, industri minuman, berbagai kelompok industri kecil dan menengah, juga sektor logistik yang mengantarkan MBG sampai ke sekolah-sekolah,” ujar Faisol di Jakarta, Jumat (17/1). “Bahkan, kalau ada sisa makanan, diharapkan bisa diproses oleh industri pengolah limbah.”
Menurutnya, program tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor industri kecil
dan menengah (IKM) serta mendukung kebijakan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Dengan menggunakan sumber daya lokal, dia menuturkan,
MBG diharapkan tak hanya memperbaiki kualitas hidup generasi muda tetapi juga memperkuat ekonomi nasional.
Faisol menilai program ini berjalan dengan baik dan berharap program serupa bisa diperluas ke lebih banyak sektor industri, termasuk industri pengelola limbah.
Diketahui, program MBG sudah berjalan sejak 6 Januari lalu, namun sejumlah peristiwa mewarnai pelaksanaan program itu. Di antaranya adalah menu yang tak serupa, rasa makanan yang dinilai tak lezat akhirnya membuat siswa tak habiskan makanannya.
Pada Kamis, sedikitnya 50 siswa SDN 03 Dukuh Sukoharjo, Jateng diduga keracunan karena makanan yang disajikan MBG tak matang. Semua siswa itu akhirnya mendapatkan pertolongan di puskesmas setempat, dan menjadi evaluasi bagi pelaksana program makan gratis tersebut.
“Sekarang anak-anak kalau ke sekolah orang tua tidak perlu lagi menyiapkan sarapan, karena sudah disiapkan di sekolah. Dan, mereka suka dengan menu-menunya yang variatif dan berganti-ganti setiap hari,” ujar Gita.
Hal senada juga disampaikan Kepala SD Negeri 06 Pulogebang, Paranggi Rismono. Sejak Program MBG dimulai pada 6 Januari 2025 lalu, Paranggi mendapati banyak orang tua senang karena kini mereka bisa menghemat pengeluaran.
Diketahui, Program MBG merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo guna meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak Indonesia. Program ini juga menjadi komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Dulu kalau anak-anak ini dibekali makanan, banyak yang sampai rumah tidak dimakan. Sehingga orang tua harus memberikan bekal jajan lebih. Tetapi sekarang, karena sudah ada MBG, uang jajannya bisa dikurangi. Apalagi, siswa kami di sini berasal dari kalangan menengah ke bawah,” kata Paranggi.